cerpen

                                                               

                                                                NAMA            : DONATUS PATU

                                                NPM               : 17.31.6099

                                                TUGAS           : MENULIS KREATIF

           

    CERPEN

                                                SANG PEJUANG

            Pagi itu kala aku terbangun dari tidurku,dan terdengar suara ayam berkokok yang begitu bersorak sorai. Sampai aku bergegas bangun langsung membuka jendela kamarku,disambut sang mentari yang begitu cerah menyinari dipintu jendela kamarku. Saat itu aku melihat anak-anak ramai hiruk pikuk dengan kesibukan mereka masing-masing untuk berangkat kekampus dan kesekolah. Disaat yang sama pulapun aku juga ikut bergegas melengkahkan kakiku dari kamar menuju kekamar mandi. Setelah habis mandi aku langsung menikmati secangkir kopi yang hangat dan sebatang rokok dijari tanganku, sambil melihat jam dihp yang kutaruhkan didalam saku celanaku,waktu semakin berjalan kopi yang aq minum sudah kuhabiskan aku langsung melangkah kaki berangkat kekampus, ternyata diluar kosku sahabat saya fandi dan leon  keasyikan berbincang-bincang sambil menunggu saya untuk berangkat bersama-sama ke kampus.

Leon  “ kamu lama sekali tadi, kamu buat apa saja di kamarmu itu”! ( dengan muka yang begitu tegang).

Saya “ Maaf kawan, soalnya tadi saya telat bangun, hingga kamar mandinya tadi adik Yonas yang isi mandi duluan tadi itu kamar mandi akhirnya saya tunggu dia selesai mandi baru saya yang mandi”.

Fandi  “ Ohh, jadi begitu tadi ya. Lain kali harus buat alaram hpnya ka kawan, biar tidak telat lagi untuk kedepannya sudah”.

Saya “ Iya, kawan trimakasih atas nasihatnya ewp, saya janji lain kali nanti saya tidak akan bangun terlambat lagi”.

Leon “ Nah begitu baru kriteria anak pejuang harus bisa konsisten dikit dengan waktu, bila kawan terus-terusan begini nanti mau jadi apa untuk kedepannya kita ini”. ( sambil memegang bahu saya).

Saya  “ Saya sangat salut dengan kalian berdua dan saya sangat berterimakasih atas perhatiannya teman berdua, bukan hanya sekadar perhatian juga kalian berdua juga bisa memotivasikan saya, memang selama ini saya selalu bangun telat.

Fandi “ Ya memang begitulah sebagai sahabat karib harus bisa saling memperhatikan satu samalain.

Disepanjang perjalanan kami saling menyering dan bertukar pikiran tentang liku-liku perjuangan perkuliahan kami di saat ini untuk kedepannya. Lebih khusus kami bahas mengenai realita ilmu pengetahuan di bidang akademis  dalam perkuliahan ini menyangkut materi yang telah kami terima dari bapak/ibu dosen kami, disini kami selalu merenungkan akan apa yang kami lakukan demi mencapai satu keinginan yang enggan walaupun perjuangan yang kami jalani saat ini cukup berat atau cukup sulit, namun tak dapat dipungkiri kami tetap selalu berusaha semaksimal mungkin dan tetap focus dalam menerima tantangan apapun dalam perjuangan ini menuju kehidupan yang lebih baik atau pintu kesuksesan. Kami memegang satu prinsip yaitu kegagalan bukan berarti kemunduran akan tetapi kami harus tetap berjuang dan semangat demi masa depan yang akan cerah.

Hari demi hari kami selalu bersama  berkumpul bersama baik dikampus maupun di kos, untuk menghabiskan waktu kami dengan tugas dan kewajiban kami sebagai mahasiswa entahlah apa yang kami lakukan saat itu antaralain mengerjakan tugas yang baru di terima dari ibu dan bapa dosen. Karna itulah yang paling diutamakan demi menunjang dan membangun imajinasi kami sebagaimana kemampuan kami dari cara atau pola berpikir kami di perkuliahan ini. Karna tolak ukur dalam sebuah perjuangan itu ialah sebagai seorang mahasiswa itu ialah harus bisa bertanggung jawab mulai dari hal-hal yang kecil maupun yang besar. Disaat kami mengerjakan tugas kami selalu berkolaborasi, dengan begitu semangatnya semakin tumbuh dalam kebersamaan ini, niat dan keinginan kami sejalan dan tak ada kata kebimbangan atau keraguan dalam proses perjalanan perkuliahan ini. Didalam ruangan kampus pun kami selalu duduk satu jajar, ya memang begitulah seorang sahabat yang karib kemana sajapun kami selalu bersama.

Sore hari pun tiba Akupun sudah mulai siap lagi bertatap mata di depan layar laptopku untuk memulai lagi mengerjakan tugas Saya yang masih belum tuntas Aku kerjakan. Waktu semakin berjalan tak terasa malam semakin larut Aku masih sibuk menghadap di depan layar laptopku, sampai-sampai Aku lupa makan malam. Tak Aku hiraukan juga jam berdentang dengan dengan melodi yang mengiringinya, sekarang sudah tepat pukul 00:00, hari sudah berganti. Aku biarkan hpku tetap berisik disampingku, setidaknya ia menjadi teman dikala sunyi ini, sudah tak terdengar lagi karna keasykan serius dengan kerja tugas hingga tak kusadari kalau hp yang ada di sampingku sudah ke habisan baterainya. Akupun berhenti untuk mendengarkan suara diluar kamar ku mungkin masih ada teman-teman  kamarku yang masih belum tidur,  namun tak ada satupun suara dari setiap tetangga kamarku. Ah sudahlah! Aku meneruskan untuk menelusuri tugasku di laptopku, Aku sibuk mengotak atik laptop milikku. Aku begitu tak sabar hingga rela menunggu pergantian hari di malam ini. “ Aku telah menggantung mimpi ini sejak lebih dari dua tahun yang lalu. Akankah aku aku bisa menggapainya nanti?” gumamku dalam hati.

Dua tahun telah aku lewati dalam proses perjuangan ini, tinggal tunggu perkembangan di dua tahun kedepan ini. Inilah yang aku incar di dua tahun belakangan ini. Akupun semakin giat mengejarnya di dua tahun kedepan ini madrasahku. Entah apa yang mengubahku sejak itu. Bahkan mungkin aku menjadi pemimpi yang sangat hebat kala itu, meski aku tak begitu yakin bahwa aku bisa meraihnya. Tapi setidaknya aku berhasil menggenggam kuat tekadku, aku berhasil menggebu tinggi semangatku, aku telah berhasil mengubah diriku yang dari dulunya pemalas tingkat akut dan menjadi lebih tekun saat ini. Ya memang tidak terlalu berlebihan, jelas saja semua itu hanya akan sebesar kapasitasku. Menjelang UAS ini aku tentu menghadapi jatuh bangun dengan tugas yang masih menumpuk untuk menggumpul disaat UAS itu nanti. Tapi tak  apa kata orang semua itu biasa, segalanya butuh proses. Aku setuju dan terus bangkit sampai saat ini aku masih percaya dan sering melafalkan kalimat itu “segalanya butuh proses”. Sudah hampir satu jam aku duduk di depan laptoku ini akhirnya semua tugas-tugasku telah ku kerjakan semuanya. Di dalam hati merasa kelegaan angan-anganku se akan-akan pengen cepat hari harus cepat berganti, agar tugas-tugas segera aku kumpulkan. Setelah beberapa saat kemudian matapun mulai memejam dan kusadari sampai-sampai aku tertidur diatas kursi yang aku duduk dari tadi. Disaat itu juga aku menyadari bahwa besok aku harus siap mengumpulkan semua tugasku agar kejadian yang sebelumnya aku tidak mengulangi lafi kebiasaan bangun terlambat hingga akhirnya aku tidur. Keesokan harinya sinar mentari pagi yang begitu cerah langsung memantulkan cahayanya di jendelaku dan suara alunan music dari rumah tetangga yang begitu menggemparkan suasana pagi itu. Dengan begitu aku segera bangun dan langsung siap bergegas ke kamar mandi untuk mandi pagi dan siap-siap untuk berangkat kekampus. Waktu semakin berjalan aku berangkat kekampus dan sesampai dikampus aku melihat teman-temanku pada gelisah, padahal ada beberapa teman-teman saya yang belum menyelesaikan tugas mereka. Dan aku pun bertanya kepada mereka. 

 Aku  “ teman kenapa mukanya sedih seperti itu.                                                                   

Temanku “ kami ini belum menyelesaikan tugas yang sebentarakan dikumpulkan” ( dengan suara yang begitu merintih sedih).

Aku  “ Mengapa tidak kerja tadi malam”.

Temanku “ Masala kendalanya kami tidak ada laptop, hingga mau tidak mau kami hanya diam dan sambil merenungkan seandainya orangtua kami bisa membelikan kami laptop, maka yang pasti kami kerjakan semua tugas-tugas kami”.

Aku  Yang sabar aja teman sebentar saya akan bantu kalian untuk kerja sama-sama itu tugas dan nanti kita gunakan saya punya laptop untuk selesaikan semua tugas kalian” ( Dengan muka yang begitu membuat mereka bisa terobati rasa kegelisahan mereka)

Temanku    Terimakasih Madon nanti            nanti kita kerja sama di kantin saja ewp”. ( muka senang dan gembira)

Aku  “ Ayo secepatnya kita harus kerjakan itu tugas”.

Temanku “ Ayo” (sambil bergegas berjalan)

Setelah beberapa saat kemudiaan kami mengerjakan tugas kami dikantin Lukas, sehingga semua tugas dari teman-teman telah terselesaikan semuanya. Selesai kerja tugas kami langsung mengumpulkan semua tugas-tugas itu dan teman-temanku sangat senang dengan saya, mereka langsung ucapkan terimakasih kepada saya atas kerjasama dan bantuan yang telah relakan membantu mereka. Teman-teman ku senang dan semua tugas sudah terkumpulkan semua.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

kata motivasi

drama pendek